UNDANGAN ULANG TAHUN DARI CUCU SEORANG TEMAN
Minggu, 23 Januari 2011
, Posted by pentas pekanbaru at 08.08
Hari ini 19 april 2023 kakek FIM menuju rumah seorang teman memenuhi undangan, Katanya cucune ulang tahun yang ke-6, Membathin sikakek tahun bertukar musim berganti setiap pergantian tahun dan musim umurku bertambah setahun dari dari tahun kemarin, Sesaat sikakek hanyut pada satu keadaan tanpa disadarinya sikakek semakin larut dan melebur dengan alam sekitar, Alam punya bahasanya sendiri untuk dipahami dengan komunikasi berupa symbol, Sinyal, Tanda-tanda untuk mengirim pesan yang hanya bisa dipahami ketika simanusianya mau memahami alam tersebut,
Si Kakek memperbaiki posisi peci yang menutupi rambut yang tampak semakin bersih putihnya, dibandingkan lahun lalu yang sedikit abu-abu. Tiba-tiba ada suara yang didengar telinga si Kakek entah telinga yang mana, Berkata pohon kecil disampingnya, Sekarang aku lebih besar dari tahun lalu, Karena aku terus tumbuh dan membesar dan tidak diganggu, Pohon-pohon besar di sekelilingkupun tidak pernah menghalangi ku untuk tumbuh lebih besar dan lebih besar lagi, pada tahun berikutnya, Begitu alami tak ada kecemburuan antara kami seperti yang ada dalam kehidupan manusia, Atau karena kami tidak punya “ Perasaan? Mungkin.
Sekarang tanduk dan janggutku lebih panjang dari tahun kemaren kata Si Kambing sambil makan daun pohon yang katanya tidak punya perasaan, Berkata pula Si Aspal yang yang katanya asli tapi palsu, Sekarang aku lebih jelek dari tahun lalu banyak retak dan lobang, Dari tahun-ketahun bebanku bertambah Sementara kekuatanku makin berkurang dan warna hitamku semakin pudar, Karena aku “Aspal” Katanya lagi dan aku mempunyai garis putih di tengah-tengah katanya untuk pembatas tetapi lebih sering terputus-putus entah apa maksudnya.
Bersuara pula sebuah pohon akasia tua yang pernah menjadi “Primadona” pada masa lalu sebagai pohon Penghijauan didalam kota-kota besar Di Negara ini, dulu aku primadona cantik diminati dan banyak teman, Aku tumbuh dan berkembang cepat sekali hanya dalam dua-tiga tahun aku sudah menghijaukan kota-kota Di Negeri ini, Tidak berapa lama aku menikmati ini sampai kemudian tuduhan ditujukan kepadaku, sebagi perusak oksigen, pembuat sampah, dan menghancurkan trotoar tempat aku tumbuh, sekarang masa jayaku sudah hilang dan dilupakan, DaunKu dahanKu dan rantingku yang dulu kokoh, Makin kering dan mengecil lahan tempatku hidupku makin sempit dan pengap masa jayaku sudah lewat, Benar kata Si Trotoal yang berwarna hitam putih yang mulai kabur ikut berkata, Aku hidup sezaman dengan nya, Primadona perusak katanya lagi.
Tahun ini banyak hujan kata sebuah suara, hanya dimusim hujan ini kami bisa istirahat dengan tenang kata sipohon karet ikut bersuara, pada cuaca panas tubuh kami Di sayati dengan pisau-pisai bengkok, Tubuh kami penuh luka yang yang dibiarkan berdarah, apa kami tidak dehidrasi katanya lagi, kami adalah pohon dehidrasi kata tetangga sipohon karet ngelantur, Aku makin cantik berkata pula Si Dinding turap yang berwarna merah marun yang baru di cat beberapa hari lewat, Kenapa aku cantik karena aku dipersiapkan untuk menghadapi sebuah acara perhelatan Nasional, katanya lagi padahal tahun lalu aku dibiar kan penuh dengan kurap dan panu katanya lagi, tapi tak apalah, Di bawah Si Turab terdengar pula suara sekarang belangku makin terang tukas Si Loneng pembatas jalan yang berwarna hitam putih “Oiii Oiiiiii ” sebuah suara menghentikan kata siturap yang sudah bersih dari kurap dan kata si loneng yang makin belang, Kembalikan sumbangan yang aku berikan, Tahun lalu aku pernah menyumbang pada kalian pasir, semen, ada bola kaki, bola volly untuk kalian bermain ada pula rebana untuk latihan nyanyi qasidah dan ada banyak lagi bantuan yang aku berikan ke kalian kata seorang gila sedang tiduran disamping turab yang tidak lagi berkurap, Si Gila memakai dasi belang-belang seperti belang nya si loneng, “Mungkin orang ini pernah nyaleg kalinya” kata sikakek FIM pada dirinya sambil menoleh pada sebuah rumah bagus, rumah itu jauh lebih bagus dari tahun sebelumnya, Biasa…? kata sikakek nyengir sambil memperlihat kan gigi tuanya yang masih sama dengan tahun lalu, Tahun ini aku rugi kata seorang Si Pedagang ketika Si Kakek FIM melewati sebuah pasar, Tahun ini aku untung tiga kali lipat kata teman disebelahnya yang berperut gendut sambil berkipas dengan handuk yang selalu disandang nya karena badannya selalu berpeluh karena kepanasan, Si Kakek melanjutka langkahnya memenuhi undangan seorang teman yang katanya cucunya berulang tahun, Tahun ini siswa kami lulus semua 100%, lebih baik dari tahun lalu kata seorang guru dengan bangga bercerita pada seorang wali murid, Si Kakek menoleh melihat gedung sekolah yang kurang terawat, ini sekolah tertua Di Negeri ini aku pernah disini gumamnya, Tahun ini aku naik kelas berkata pula seorang siswa sambil memasang sepatunya yang dekil dan koyak memperlihatkan jempol kakinya separuh tetapi dia terlihat gembira, Yang naik kelas itu orangnya bukan sepatunya, bukan pula jempol kakinya kata sikakek mudah-mudahan dia dapat sepatu baru dan peningkatan wawasan pengetahuan yang lebih pada tahun ini dan tahun-tahun berikutnya kata Si Kakek mudah-mudahan katanya lagi sambil berdo`a, Tiba-tiba sikakek FIM mendengar suara tangis campur sari dari seorang perempuan muda, Tahun kemaren engkau melamarku menjadi kekasihmu, Engkau cinta padaku aku pun cinta padamu Heeeeeee…He. He katanya sambil menangis lagi, Tahun ini dikau putuskan cintaku setelah dapatkan semua dariku Heeeeeee…He. He tangis campur sarinya nya lagi, Si Kakek FIM bergegas pergi sambil geleng-geleng kepala merasa, Geleng kepalanya masih sama dengan geleng tahun-tahun sebelumnya kekiri dan kekanan, Tiba-tiba sikakek FIM berhenti karena ada keramaian rupanya ada yang meningggal, Sayup-sayup terdengar suara diriringi gumam-gumam tak menentu dari ramainya orang, tahun lalu dia masih bersama kita dalam bermacam kegiatan Mancing, Ronda, Main Gaple, Yasinan, Sekarang engkau sudah tiada, Dan entah tahun kapan kita bisa ketemu lagi kata seseorang, Si Kakek tidak melihat siapa orang yang berkata, Orang ini waras atau tidak atau mungkin terlalu waras sehingga bisa berkata seperti itu membathin sikakek FIM belum beranjak dari tempanya berhenti tadi, Menunggu rombongan itu lewat begitulah adab yang di terima sikakek dari kakek-kakeknya dulu, Beberapa saat kemudian sikakek FIM terus berjalan untuk memenuhi undangan seorang teman katanya, Ulang tahu cucu katanya lagi ketika Si Teman menyampaikan kartu undangan kecil yang tidak lebih besar dari selembar KTP, Bunyinya untuk “Kakek FIM sayang” datang ya..? dalam rangka ulang tahun mimi yang ke-6 begitu bunyi undangan tersebut, Si Kakek tersenyum campur sari juga isinya anak umur 6 tahun mengundang seorang kakek pada acara ulang tahunnya, Lalu Si Kakek melanjutkan perjalannya memenuhi undangan katanya ketika ditanya, Sesampai pada sebuah simpang Si Kakek berhenti sesaat, Tahun lalu disini banyak sapi dan kambing berkeliaran tanpa pemilik, Mereka memakan dan merusak bunga-bunga cantik yang sangat disengaja ditanam oleh sipemilik rumah di sekitar sini, Dulu ditempat yang sama seseorang pernah nyeletuk dengan kesal mungkin karena tanamannya sering diganggu ternak tersebut, Katanya pemilik ternak itu mungkin sama akalnya dengan kambing dan sapi yang dipeliharanya, Untung tahun ini tidak ada lagi ternak-ternak tersebut berkeliaran, Apa pemiliknya sudah jadi manusia lagi sekarang..? Sehingga tahun ini tumbuhan dan bunga-bunga bermekaran dan suasana menjadi labih indah disini, Kemudian langkah Si Kakek memasuki sebuah halaman yang ditata dengan rapi bersih dan cukup indah, Disudut teras ada sebuah kolam kecil, Seingat Si Kakek tahun lalu kolam ini diisi ikan patin sekarang ditukar dengan ikan mas, Air kolam lebih bersih dari tahun lalu kata Si Pemilik rumah yang merupakan teman dari Si Kakek FIM, Ketika menoleh kekolam kecil itu, Si Ikan menyapa sikakek, Umur kami baru setengah tahun kata seekor ikan jadi belum bisa dan belum cukup umur untuk berulang tahun kata teman Si Ikan yang berekor sedikit panjang, Ngeong kata seekor kucing yang tahun lalu belum sebesar sekarang, Tahun lalu aku takut denga ikan disini karena ikannya punya sengat meooong.. atut.. katanya lagi sambil pergi, Tiba-tiba ada suara dari belakang sikakek, Umur kakek berapa…? kata seorang gadis kecil yang berpakaian indah, Rupanya ini yang ulang tahun gumam Si Kakek, Terbayang beberapa tahun lewat gadis kecil ini dalam gendongannya dan… umur kakek berapa kata suara mungil itu lagi, Si Kakek tersadar dari hanyut yang membawanya pada suatu tempat.
Umur kakek sudah lima puluh sembilan setengah tahun kata siakakek sambil meraih Si Gadis kecil kedalam gendongannya, Jadi kakek belum bisa ulang tahun katanya lagi sambil menerima potongan kue yang di sodorkan si gadis kecil, Dan berlalu masuk kedalam rumah yang ramai dengan suara-suara mungil teman sigadis kecil, Tahun ini saya masih bisa makan kue ulang tahun walaupun belum cukup umur untuk berulang tahun kata nya bergumam.
Nasrullah,( M.Art FIM)25 April 20009
Currently have 0 komentar: